Berita

Tasnim Hunin Abdelwahb Mohamed: Meniti Jejak Akademik Global melalui Jenderal Soedirman Scholarship

[unsoed.ac.id, Rab, 17/12/25] Perjalanan akademik Tasnim Hunin Abdelwahb Mohamed, mahasiswa internasional asal Sudan, menjadi gambaran nyata semangat pantang menyerah dalam meraih pendidikan tinggi lintas negara melalui Jenderal Soedirman Scholarship (JSS) di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

Kecintaan Tasnim terhadap pendidikan telah tumbuh sejak usia dini. Ia mengenang bagaimana ibunya memberikan dukungan penuh agar ia dapat bersekolah sejak kecil. “You know, I didn’t just like education, I genuinely loved it. Even back then, my mom said that since I was still very young, she allowed me to go to school not only for the experience, but the next year I would already be attending as a real student,” ungkap Tasnim saat ditemui di International Relations Office (IRO) Unsoed, Jumat (12/12/2025). Tekad tersebut mengantarkannya menempuh pendidikan dasar di SD Abris dengan perjuangan berjalan kaki jarak jauh demi mengikuti pelajaran.

Komitmen Tasnim berlanjut di Sekolah Menengah Al-Hajj Abdullah. Jauh dari keluarga, ia harus beradaptasi dengan lingkungan baru sekaligus menghadapi tantangan sosial, termasuk penilaian yang tidak adil dari rekan sebayanya terhadap prestasi akademik yang ia raih. Namun, pengalaman tersebut justru menempa kemandirian dan ketangguhannya.

Tasnim kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Undhur Malik dengan mengambil jurusan Produksi Ternak. Karena jarak kampus yang jauh dari rumah, ia sempat tinggal bersama kerabat sebelum akhirnya menetap di asrama mahasiswa. Setelah menyelesaikan studi sarjana, Tasnim bekerja untuk membantu keluarganya sekaligus menabung demi melanjutkan pendidikan. Upaya tersebut membuahkan hasil dengan diraihnya beasiswa program Magister di Universitas Al Jazeera, dengan fokus Produksi Ternak di Pusat Penelitian Kambing.

Usai menyelesaikan program magister, Tasnim dipercaya menjadi dosen di universitas tempat ia menempuh pendidikan sebelumnya. Keinginannya untuk terus berkembang dalam dunia akademik membawanya pada informasi mengenai Jenderal Soedirman Scholarship (JSS) dari rekannya, Dr. Hasan Ishaq. Tertarik pada reputasi akademik Unsoed, Tasnim mendaftar dan diterima sebagai mahasiswa Program Doktor di Fakultas Peternakan Unsoed, sekaligus menandai awal perjalanan akademiknya di Indonesia.

Proses adaptasi di Indonesia tidak lepas dari tantangan. Hambatan bahasa menjadi kesulitan utama meskipun Tasnim telah mengikuti kursus bahasa Indonesia selama satu bulan. Selain itu, perbedaan selera dan jenis makanan juga membutuhkan penyesuaian. Namun, dukungan para dosen, sambutan hangat dari rekan mahasiswa, serta keramahan masyarakat Indonesia membuatnya perlahan beradaptasi. Tasnim bahkan mulai menikmati kuliner Indonesia dan menggambarkan Indonesia sebagai tempat yang istimewa dan penuh kenangan.

Menjelang penyelesaian studi doktoralnya, Tasnim memandang capaian akademiknya sebagai amanah untuk berbagi ilmu, khususnya melalui pengajaran daring bagi mahasiswa di negaranya. Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada International Relations Office (IRO) Unsoed atas dukungan yang diberikan selama masa studinya.

Direktur IRO Unsoed, Dr. Agus Haryanto, S.IP., M.Sc., menyampaikan harapannya agar perjalanan akademik Tasnim dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan sumber daya manusia di Sudan. Ia menilai Tasnim sebagai mahasiswa yang disiplin, memiliki performa akademik yang kuat, aktif dalam kegiatan IRO, serta mampu membangun hubungan baik dengan mahasiswa lain. “Kami berharap Tasnim dapat terus melangkah menuju karier akademik yang sukses dan membawa manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.

#unsoed1963#merdekamajumendunia